KBRN, Jakarta : Gerakan Pramuka harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, agar Pramuka tetap eksis sebagai sebuah organisasi yang membina, dan membangun karakter Bangsa.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Teuku Riefky Harsya, ketika mengunjungi Bumi Perkemahan Dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta, Senin (15/12/2014).
"Kalau kita ingin membangun Karakter Bangsa, melakukan revolusi mental dapat dilakukan melalui Gerakan Pramuka," ujarnya.
Kunjungan Komisi X DPR ke Buperta Cibubur, Jakarta itu diterima langsung Oleh Ketua Kwartir Nasional (Ka Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault berserta pengurus lainnya.
Pada kesempatan itu, Ka Kwarnas Adhyaksa Daut menjelaskan kepada rombongan Komisi X DPR, tentang kondisi dan permasalahan yang dihadapi Gerakan Pramuka saat ini, dan rencana Buperta Cibubur menjadi tempat Jambore Nasional 2016 dengan peserta 50.000 orang pramuka penggalang Se Indonesia.
Pramuka mempunyai aset tanah yang luas di kawasan cibubur sekitar 240 Hektar dan tidak semuanya dikelola oleh Pramuka. Organisasi yang dipimpimnya sangat membutuhkan dana operasional yang cukup besar untuk dapat memelihara dan memaksimalkan aset yang ada.
Menurut Adhyaksa aset Pramuka harus dikelola secara profesional, transparan dan akuntabel, agar dapat bermanfaat untuk Pramuka.
Rombongan anggota komisi X DPR, Selain dari Teuku Riefky Harsya (F-PD) adalah Hj. Popong Otje Djundjunan (F-PG), Nur Hasan Zaidi (F-PKS), Taufiqulhadi (FP-Nasdem) dan Muslim (F-PD). (AA/HF)
Hal itu disampaikan Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Teuku Riefky Harsya, ketika mengunjungi Bumi Perkemahan Dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur, Jakarta, Senin (15/12/2014).
"Kalau kita ingin membangun Karakter Bangsa, melakukan revolusi mental dapat dilakukan melalui Gerakan Pramuka," ujarnya.
Kunjungan Komisi X DPR ke Buperta Cibubur, Jakarta itu diterima langsung Oleh Ketua Kwartir Nasional (Ka Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault berserta pengurus lainnya.
Pada kesempatan itu, Ka Kwarnas Adhyaksa Daut menjelaskan kepada rombongan Komisi X DPR, tentang kondisi dan permasalahan yang dihadapi Gerakan Pramuka saat ini, dan rencana Buperta Cibubur menjadi tempat Jambore Nasional 2016 dengan peserta 50.000 orang pramuka penggalang Se Indonesia.
Pramuka mempunyai aset tanah yang luas di kawasan cibubur sekitar 240 Hektar dan tidak semuanya dikelola oleh Pramuka. Organisasi yang dipimpimnya sangat membutuhkan dana operasional yang cukup besar untuk dapat memelihara dan memaksimalkan aset yang ada.
Menurut Adhyaksa aset Pramuka harus dikelola secara profesional, transparan dan akuntabel, agar dapat bermanfaat untuk Pramuka.
Rombongan anggota komisi X DPR, Selain dari Teuku Riefky Harsya (F-PD) adalah Hj. Popong Otje Djundjunan (F-PG), Nur Hasan Zaidi (F-PKS), Taufiqulhadi (FP-Nasdem) dan Muslim (F-PD). (AA/HF)
LEARNING ORGANIZATION MULIA SEJAHTERA
BalasHapusGerakan Amankan Bumi Menjadi Green Warrior
Solusi Menyelamatkan Bumi Indonesia dan Selamatkan Keuangan Keluarga Bisnis Kayu Jabon Dalam Genggaman Anda.
Klik disini http://bisnisgerakanamankanbumi.blogspot.com/